Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih

Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih

  • Versi Terbaru
  • Santrimedia

Tentang aplikasi ini

Penjelasan Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dan Ilmu Fiqih Oleh Sutomo Abu Nashr

Aplikasi Android ini adalah Syaikh Abdul Qadir Al Jailani dan Ilmu Fiqih. Dalam format Pdf.

Penulis : Sutomo Abu Nashr, Lc.

Perjalanan Hidup

Memasuki tahun 488 H, Baghdad sebagai kota peradaban Islam dan menjadi destinasi para santri masih dibanjiri para pengembara ilmu. Begitu pula yang dilakukan oleh seorang pemuda delapan belas tahun dari daerah Jilan. Di awal tahun tersebut dia datang untuk menimba ilmu dari sumur-sumur Baghdad yang tak pernah kering.

Meski suasana politik abbasiyah sedang tidak stabil, akan tetapi menuntut ilmu tetap menjadi aktifitas yang tak pernah sepi. Kondisi seperti itu tak membuat pemuda Jilan tadi patah semangat. Semangatnya justru kian membara. Ia memulai pengembaraan ilmiahnya dari guru ke guru. Dia memulai terlebih dahulu dengan berguru Al Qur’an.

1. Lahir

Delapan belas tahun sebelumnya, pemuda tadi adalah bayi lucu yang baru saja dilahirkan dari seorang ibu bernama Fathimah putri dari seorang tokoh agama terkemuka di Jilan. Sedangkan ayahnya bernama Abdullah Abu Shalih yang kalau ditarik garis nasabnya ke atas, maka beliau adalah keturunan Hasan ibn ‘Ali, sebagaimana dituliskan oleh Ibnu Hajar, Ibnul ‘Imad, dan As Sya’rani.

2. Menuntut ilmu

Di Baghdad pemuda bernama Abdul Qadir ini berguru dengan beragam masyayikh. Setelah belajar Al Qur’an, ia belajar fiqih hanbali dengan para guru besarnya. Kemudian beliau mendengarkan hadits. Mempelajari sastra. Dan setelah semua itu dirasa matang, beliau menyepi, berkhalwat, berthariqah dibawah bimbingan seorang ulama besar bernama Hammad ibn Muslim Ad Dabbas.

3. Guru-guru
Beliau berguru dengan banyak masyayikh Baghdad. Dalam ilmu fiqih hambali, beliau belajar kepada Abu Said Al Mubarak ibn ‘Ali Al Mukhrami. Madrasah Abu Said inilah yang nantinya akan diwariskan kepada Syaikh Abdul Qadir. Dan kemudian populer dengan nama Madrasah Qadiriyah.

Beliau juga berguru fiqih hanbali kepada Abul Khattab Al Kalwadzani, salah satu murid Al Qadhi Abu Ya’la.

Beliau juga berguru kepada seorang ulama besar Baghdad bernama Abul Wafa Ibnu ‘Aqil, penulis Al Funun yang cukup dalam mengetahui pemikiran muktazilah. Bahkan konon pernah sampai tersesat dalam belantara pemikiran muktazilah dan susah keluar. Walaupun akhirnya berhasil menyelamatkan diri.


Mudah-mudahan Aplikasi ini dapat bermanfaat dan menjadi teman setia dalam proses belajar disetiap waktu, kapanpun dan dimanapun tanpa harus online.

Mohon berikan Ulasan atau nilai bintang 5 untuk memberi rasa semangat pada kami dalam membuat dan mengembangkan aplikasi-aplikasi bermanfaat lainnya.
Terima kasih.

Selamat membaca.


Disclaimer :
Semua konten dalam aplikasi ini bukan merek dagang kami. Kami hanya mendapatkan konten dari mesin pencari dan situs web. Hak cipta dari semua konten dalam aplikasi ini sepenuhnya dimiliki oleh pencipta yang bersangkutan. Kami bertujuan untuk berbagi ilmu dan memudahkan belajar bagi pembaca dengan aplikasi ini, jadi tidak ada fitur download dalam aplikasi ini. Jika Anda adalah pemegang hak cipta dari file konten yang terdapat dalam aplikasi ini dan tidak suka konten Anda ditampilkan, silakan hubungi kami melalui pengembang email dan beri tahu kami tentang status kepemilikan Anda pada konten tersebut.

Cuplikan Layar Aplikasi

Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih

Versi Abdul Qadir Al Jailani & Fiqih